Memiliki usaha sendiri merupakan keinginan yang telah lama dipikirkan oleh “Slamet Ruslani” pria kelahiran 1 September 1970. Ketertarikannya dalam usaha jasa diawali ketika masih duduk sebagai mahasiswa IKIP pada tahun 1995. Disela kegiatan belajar yang lumayan padat, mahasiswa jurusan Bahasa Jawa ini menyempatkan kerja mencari tambahan biaya kuliah, karena itu Ia memutuskan untuk bergabung dengan Biro Perjalanan Wisata Widodo Tunggal sebagai TL(Tour Leader). Lumayan besar upah yang Ia terima, dengan membawa rombongan wisata ke Pulau Bali satu kali pemberangkatan Ia bisa mengantongi uang sebanyak 40.000 rupiah, padahal pada waktu itu gaji Bapaknya yang berprofesi sebagai Guru hanya 130.000 rupiah per bulan.
Berbekal
pengalaman menjadi TL selama satu tahun, Slamet Ruslani memberanikan diri untuk
mendirikan sendiri biro perjalanan wisata dengan nama “Kampus Biru Mandiri”.
Namun usaha yang dirintisnya ini tidaklah bertahan lama, disisi karena hanya
mengandalkan study banding para mahasiswa, krisis moneter pada masa itu pun
ikut andil mempengaruhi bisnisnya sehingga gulung tikar. Pada tahun 1997 Ia
lulus dan memutuskan untuk pulang ke tanah kelahirannya di Pemalang.
Delapan tahun
menjadi Guru Bahasa Jawa di SMP N 3 Moga Kabupaten Pemalang tidak menjadikannya
lupa atas usaha yang pernah dirintisnya semasa kuliah. Kerinduannya melayani
mereka yang membutuhkan uluran tangan jasa biro perjalanan wisata, ditambah
lagi dengan melihat perlakuan biro wisata yang ada di kota Pemalang ini
tidaklah sesuai standar pelayanan layaknya biro perjalanan wisata. Maka pada 8
Juni 2005 sebagai bukti keseriusannya terjun kembali untuk usaha dibidang jasa
perjalanan wisata ini Ia telah membadan hukumkan usaha yang dimilikinya dalam sebuah
CV, adapun namanya tetap, yaitu KAMPUS BIRU MANDIRI dan tergabung pula dalam
ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia).
“Sebenarnya
saya terjun usaha jasa perjalanan wisata tidaklah hanya mengedepankan bisnis
semata. Bisa membantu orang lain senang, terpuaskan dengan pelayanan yang saya
berikan merupakan kebanggaan tersendiri, disisi lain saya ingin memberikan
contoh kepada biro perjalanan yang lain bahwasanya melayani pemakai jasa
perjalanan wisata dengan sebaik-baiknya adalah kewajiban kita” ungkap Slamet.
Ia juga menambahkan, bahwa bisnis semacam ini tidaklah jelas keuntungannya,
kadang untung lumayan banyak, kadang hanya kembali modal, dan sering pula
merugi. Salah satu faktor yang menyebabkan kerugian adalah maju mundurnya
jumlah peserta yang ikut.
Sampai dengan
sekarang jumlah instansi yang memakai jasa CV. Kampus Biru rutin setiap
tahunnya ada sekitar 50 instansi, mulai dari Kabupaten Pemalang, Tegal,
Pekalongan, sampai merambah ke Kabupaten Purbalingga. Perbedaan yang lain dari Kampus
Biru adalah hampir 70% TL (Tour Leader)
nya adalah Guru, adapun jumlah TL yang ada 24 orang.
“Sebuah
profesionalisme kerja yang nyata memang pelayanan dari biro perjalanan Kampus
Biru Mandiri, karena selama kerja sama dengan biro perjalanan wisata yang ada,
baru kampus biru lah yang benar-benar menjalankan kerjanya sebagai biro
perjalanan wisata dan memuaskan bagi para konsumennya”, ungkap Heru C. Wibowo
salah satu team dokumentasi wisata dari NewDoc Purbalingga .
NB:
Berdiri bulan April 2004,
Berakte Notaris thn 2005
Menjadi anggota biro perjalanan wisata kabupaten
pemalang thn 2006,
Menjadi anggota ASITA (asociation of the Indonesian tour & travel agency) thn 2007 (NO;221/SK/DPD/III/2007),
Mendapatkan sertifikat sbg biro perjalanan wisata dari
dinas pariwisata provinsi jawa tengah 2009,,
Menjadi biro perjalanan wisata terbaik versi pemda
kabuapten pemalang thn 2010,
Menjadi biro
terbaik rangking 1 sekabupaten pemalang dan rangking 2 sekarisidenan pekalongan
dalam pembelian tiket DUFAN (dunia
fantasi) terbanyak thn 2011
Post a Comment
Kami Menerima Pemesanan Paket Wisata - Study Banding - Kunjungan Industri- KKL - Ziarah Dll.
-Kampus Biru Mandiri-
Melayani Lebih Baik